BERITA

Serangan Roket Hantam Bus Militer di Suriah

Serangan Roket Hantam Bus Militer di Suriah – Bukan hanya di Indonesia saja, negara luar atau wilayah yang lainnya juga sudah pasti akan banyak kejadian yang tidak di inginkan untuk terjadi.

Sebuah roket menghantam bus militer di barat laut Suriah pada Jumat (13/5/2022). Sepuluh tentara Suriah tewas dan sembilan lainnya luka-luka dalam insiden tersebut, kata kantor berita SANA, dilansir Middle East Eye.

Sebuah sumber militer Suriah mengatakan serangan itu terjadi pada pukul 09.30 waktu setempat. Teroris menargetkan bus militer dengan rudal anti-tank di daerah Anjara di pedesaan barat Aleppo. Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (Syrian Observatory For Human Rights/SOHR) mengatakan serangan itu dilakukan oleh pejuang oposisi, dan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat.

1. Target serangan adalah pejuang propemerintah
Orang-orang yang tewas dalam serangan tersebut adalah pejuang propemerintah dari kota Nubl dan Zahraa, kata sumber militer pro-Damaskus dan SOHR.

Pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah, dalam pidato publik pada Jumat, mengonfirmasi kematian sepuluh anggota Pasukan Pertahanan Nasional Suriah (NDF) dalam serangan bus.

Hizbullah telah melakukan intervensi di Suriah untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad. Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan itu.

Terus update berbagai berita dan informasi menarik lainnya di layarberitaonline.com

2. Pelaku diduga adalah milisi anti pemerintah Ahrar al-Sham
Pada Jumat, kelompok pemberontak Suriah Ahrar al-Sham mempublikasikan video di media sosial, yang konon menunjukkan momen ketika sebuah roket menghantam bus militer yang menurut kelompok itu milik milisi pro-Assad di barat Aleppo.

Beberapa jam setelah serangan bus, jet Rusia terlihat membombardir daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut Aleppo, menurut sumber SOHR. Serangan udara itu menyebabkan beberapa orang terluka, sementara jet Rusia masih melayang di wilayah udara kawasan itu, kata SOHR.

3. Pemberontak semakin terkepung
Suriah barat laut adalah benteng terakhir pemberontak yang memerangi pemerintah Assad dalam perang selama 11 tahun di negara itu. Pasukan Turki, yang mendukung beberapa kelompok pemberontak, dikerahkan di daerah yang dikuasai pemberontak.

Garis depan utama dalam konflik, yang muncul dari protes terhadap Presiden Bashar al-Assad pada 2011. Sebagian besar telah dibekukan dalam beberapa tahun terakhir. Rusia mengerahkan angkatan udaranya ke Suriah pada 2015 untuk mendukung pemerintah Suriah.